Puisi Husnul Fikri
Duka dan Doa
Jalanan mati
Kios tutup
Kepala-kepala bingung
Tangis-tangis bergemuruh
Warta-warta kehilangan memuncak
Isak sedu membombardir mata-mata; seluruh.
Butala berduka
Masjid hening
Vihara sepi
Pura senyap
Jumat digagalkan
Minggu dibatalkan
Jemaat dirumahkan.
Sudah saatnya,
Jiwa-jiwa mencari keberadaan cahaya tuhan
Tetapi, bukan lagi di mimbar khotbah
Bukan lagi di ruang pembabaran dhamma
Bukan lagi di kursi-kursi gereja
Melainkan,
Pada meditasi
Pada kesendirian
Pada mata terpejam
Pada hati suci
Pada doa-doa hening
Pada segala kesunyian
Tuhan akan memeluk tubuh pun rohmu, damai.
Semoga perperangan ini akan kita menangkan.
Bumi kembali berdansa dengan penuh adiwarna; bahagia.
Segala makhluk-makhluk kembali menebar tawa, cinta dan kasih.
Malam-malam kembali menggelorakan putih bulan dan aruna kunang-kunang.
Berbahagialah, semua.
Jangan ada sakit yang meraung.
Tumbuh segala yang obati.
Tersenyumlah, seluruh.
Husnul Fikri